Sabtu, 08 Oktober 2011

Tentang Tawanan Dalam Perang

APA SIH TAWANAN PERANG ITU?
Tawanan perang adalah orang-orang yang tertawan oleh pihak yang berperang dan orang-orang tersebut sebagai penerapan prinsip-prinsip, perlakuan yang sama, seperti yang dilakukan musuh terhadap tawanan perang yang beragama Islam, yang oleh mereka dijadikan budak.



LALU, BAGAIMANA CARA MEMPERLAKUKAN TAWANAN PERANG ITU?
Tentu saja kita tidak boleh seenaknya memperlakukan tawanan perang itu, meskipun ia adalah tawanan perang musuh kita. Islam mengatur bagaimana cara memperlakukan tawanan perang sesuai dengan macam-macam tawanan perang. Yaitu:
  1. TAWANAN TENTARA: Tentara yang ditahan oleh pihak sebaliknya boleh dibunuh, tidak boleh disiksa, dan boleh dipekerjakan melampaui batas kemampuannya.
  2. TAWANAN POLITIK: Tahanan politik (tapol) tidak boleh dibunuh, tidak boleh disiksa, dan tidak boleh dipekerjakan secara tidak layak
  3. WARGA SIPIL, yaitu penduduk setempat yang tidak ikut berperang.
    • Jika LAKI-LAKI: tidak boleh dibunuh, tidak boleh disiksa, tetapi boleh dipekerjakan.
    • jika PEREMPUAN: tidak boleh dibunuh, tidak boleh disiksa, tetapi boleh dipekerjakan
    • jika ANAK-ANAK: tidak boleh dibunuh, tidak boleh disiksa, dan tidak boleh dipekerjakan melampaui batas kemampuannya. 
      Selengkapnya...

      Jumat, 07 Oktober 2011

      Tentang Harta Rampasan Perang

      Pada suatu peperangan, pastilah ada pihak yang kalah. Dan pihak yang kalah ini pastilah meninggalkan harta. Mungkin harta yang diambil pada waktu peperangan, atau bahkan harta yang diambil tidak pada waktu peperangan. Nah, oleh pihak yang menang inilah harta rampasan perang seperti ini wajib dibagikan kepada pihak yang mengikuti perang.


      GHANIMAH
      Yaitu harta yang diambil dari musuh dengan jalan peperangan.
      Pembagian ghanimah:
      1. 20% untuk:
          - 4% imam
          - 4% fuqarah wal masakin (kaum fakir-miskin)
          - 4% mashalihui'l muslimin (kemashlahatan muslimin)
          - 4% ibnu sabil
          - 4% anak-anak yatim
      2. 80% diserahkan bulat untuk tentara yang ikut bertempur.

      SALAB
      Yaitu harta yang diambil dari musuh tanpa paksaan.
      Pembagian salab:
      Dikhususkan kepada tentara yang membunuh pihak lawan.

      FA'I
      Yaitu harta yang diambil dari musuh tanpa jalan peperangan.
      Pembagian fa'i:

      1. 20% untuk:
          - 4% imam
          - 4% mashalihui'l muslimin (kemashlahatan muslimin). Kekuasaan diserahkan kepada imam.
          - 4% fuqarah wal masakin (kaum fakir-miskin)
          - 4% ibnu sabil
          - 4% anak-anak yatim
      2. 80% diserahkan bulat untuk keuangan negara untuk kemashlahatan kaum muslimin.

      PERBEDAAN GHANIMAH, SALAB, FA'I

      • Ghanimah adalah harta yang diambil secara paksa daripada kafir harbi, sama ada dalam bentuk harta boleh alih atau harta tidak boleh dialih, sama ada ia diambil ketika peperangan masih berlangsung ataupun ketika memburu musuh yang melarikan diri.
      • Fa'i adalah harta yang diambil secara paksa bukan pada waktu peperangan.
      • Salab ialah harta atau senjata peribadi yang ada pada mayat tentera musuh yang dibunuh.
      Selengkapnya...

      Pengertian Hukum Dan Macam-macamnya

      Banyak para ahli yang mengartikan hukum itu dengan berbagai pendapat. Tetapi pada hakekatnya, pendapat dari para ahli itu sama, yaitu aturan-aturan yang dibuat untuk mengatur perilaku, keyakinan, dan kehidupan manusia agar menjadi lebih baik.



      Di dalam agama Islam, juga terdapat hukum-hukum yang mengatur. Hukum Islam juga memiliki pengertian sebagai aturan-aturan yang dibuat untuk umat Islam dalam kehidupannya agar menjadi lebih baik (melarang, mewajibkan, dan membolehkan).

      Macam-macam hukum:
      • HUKUM TAKLIFI
        Yaitu hukum yang sudah menjadi ketetapan Allah SWT yang berupa larangan dan kewajiban (wajib, sunnah, mubah, makhruh, haram)
      • HUKUM WAD'I
        Yaitu hukuman yang berhubungan dengan mukallaf yang mengandung persyaratan sebab atau mani' (sebab, syarat, mani', sah dan batil, aziman dan rukhsah)
      Selengkapnya...

      Sabtu, 01 Oktober 2011

      Mari Renungkan: Lihat Lebih Dekat

      Suatu ketika seorang ayah sedang mencuci dan memoles mobilnya. Tiba-tiba datanglah anak perempuannya yang baru berumur 4 tahun, lalu anak itu mengambil batu serta menggoreskannya di mobil ayahnya.


      Dengan kemarahan yang memuncak, sang ayah mengambil tangan anaknya itu dan memukulnya berkali2, tanpa menyadari bahwa ia memukulnya dengan menggunakan pipa besi.. Begitu menyadari kesalahannya, ia segera membawa anak itu ke rumah sakit karena patah tulang yang cukup parah. Si anak akhirnya kehilangan seluruh jarinya.

      Ketika si anak melihat ayahnya, ia bertanya, “Ayah, kapan jariku akan tumbuh kembali?. Ayah, aku tidak akan mngulangi perbuatan itu lagi. tapi Ayah kembalikan jari-jari ku lagi. Aku sayang ayah."

      Sang ayah sangat terluka hatinya itu sangat mencelos dan tidak bisa berbicara lagi, akhirnya dia kembali ke mobilnya dan menendangi mobilnya hingga rusak. Sambil terduduk diam melihat mobilnya yang rusak. Tanpa ia sadari ia melihat goresan yang dibuat anak perempuannya. Dan ketika diamati oleh sang ayah, ternyata goresan tiu membentuk suatu kalimat. Ketika tulisan itu ia baca, sungguh mencelos hati sang ayah. “ AKU SAYANG AYAH”, itulah kalimat yang ditulis oleh si anak kepada ayahnya.

      Moral:
      Pelajaran dari semua ini adalah bahwa orgng disekitar kita yang menyayangi kita lebih berarti dibandingkan kekayaan yang kita miliki ataupun yang ingin kita miliki. Jangan korbankanlah orang-orang ini dengan hal-hal seperti itu. Karena terkadang yang kita lakukan atau kita pikirkan malah sebaliknya.

      Orang bijak mengatakan "Hati-hati dengan pikiraan kita, karena itu bisa menjadi ucapan. Hati-hati dengan ucapan, karena itu bisa menjadi perilaku. Hati-hati dengan perilaku karena itu bisa menjadi kebiasaan. Hati-hati dengan kebiasaan, karena itu bisa menjadi sifat/karakter. Hati-hati dengan sifat/karakter, karena itu bisa menjadi masa depanmu."

      Selengkapnya...

      Minat Dan Bakat, Penting Mana?

      Nah lo, kalau ditanya tentang pertanyaan ini, pasti pada bingung. Bagaimana tidak, dua-duanya ini saling berkaitan erat lho. Jadi, kalau ditanya tentang pertanyaan ini, kita tidak bisa langsung menjawab "tentu saja penting minat" atau "penting bakat dong".



      Minat kan lebih berhubungan dengan hobi atau kesenangan, sedangkan bakat lebih berhubungan dengan kemampuan kita dalam melakukan sesuatu. Jadi kalau ditanya tentang "apa sih minatmu?", ya tinggal sebutkan saja hal apa yang paling kalian sukai. Dan kalau ditanya tentang "kalau bakatmu apa?", ya tinggal jawab saja hal apa yang kalian kuasai. Lebih bagus lagi kalau minat dan bakat kalian itu pada bidang yang sama. Alangkah indahnya dunia ini.

      Lebih susah lagi kalau kita menjalankan hidup ini tidak sesuai dengan minat atau bakat kita. Misalnya ada seseorang yang minat bekerja di pabrik, tetapi ia memiliki bakat untuk menjadi seorang akuntan. Hal ini akan sangat membuatya galau. Jika seandainya orang tersebut tetap bekerja di pabrik, mungkin ia terlihat senang karena ia bekerja sesuai dengan hobinya, tetapi di sisi lain ia akan tertekan dengan sulitnya bekerja di pabrik dikarenakan tidak memiliki skill di bidang tersebut.

      Jadi, jika sekali lagi kalian ditanya "manakah yang lebih penting, bakat atau minat". Jawabnya adalah "keduanya sangat penting!". Tetapi, pertanyaan selanjutnya adalah "bagaimana jika minat dan bakat kita berbeda?". Menjawabnya cukup simple, yaitu hanya diri kita sendiri yang hanya mampu menjawabnya.
      Selengkapnya...