Jumat, 30 September 2011

Fakta Unik Tentang Bahasa Inggris

  1. Stewardesses adalah kata terpanjang yang dapat diketik di keyboard hanya dengan menggunakan tangan kiri Anda. Sedangkan untuk tangan kanan, lollipop adalah yang terpanjang.
  2. Tidak ada kata dalam bahasa Inggris yang bersajak/berima dengan month, orange, silver, purple, angst dan scalp.
  3. Dreamt adalah satu-satunya kata bahasa Inggris yang berakhir dengan huruf ‘mt’.
  4. Kalimat The quick brown fox jumps over the lazy dog menggunakan setiap huruf yang ada dalam abjad.
  5. Kata racecar, kayak dan level dapat dibaca bolak-balik dari kiri ke kanan ataupun dari kanan ke kiri.
  6. Hanya ada empat kata dalam bahasa Inggris yang berakhir dengan suku kata ‘dous’, yaitu: tremendous, horrendous, stupendous dan hazardous.
  7. Ada dua kata dalam bahasa Inggris yang menggunakan kelima huruf hidup secara berurutan (a, e, i, o, u), yaitu: abstemious dan facetious.
  8. Typewriter adalah kata terpanjang yang dapat diketik menggunakan huruf-huruf yang terdapat pada satu baris tombol keyboard (baris QWERTY).
  9. Huruf yang paling sering dipakai dalam bahasa Inggris adalah huruf ‘e’. Ini merupakan fakta baik dalam penggunaan bahasa Inggris secara umum, dalam karya fiksi dan non-fiksi, jurnalisme, kitab suci dan bahkan kode Morse!
  10. Untuk huruf konsonan, huruf yang paling sering dipakai adalah huruf ‘t’.
  11. Huruf yang paling sedikit digunakan dalam bahasa Inggris adalah ‘q’ – bukan ‘z’.
  12. Lima huruf yang paling sering muncul sebagai huruf pertama dalam kata bahasa Inggris – secara berurutan – adalah ‘t’, ‘o’, ‘a’, ‘w’ dan ‘b’.
  13. Hampir setengah dari seluruh kata bahasa Inggris diakhiri oleh huruf ‘e’, ‘t’, ‘d’ dan ‘s’.
  14. 'The' adalah kata yang paling sering digunakan dalam bahasa Inggris. Bila Anda tidak percaya, cobalah berbicara dalam bahasa Inggris standar yang benar selama 5 menit tanpa menggunakan kata ‘the’.

source

Selengkapnya...

Kamis, 29 September 2011

UN Dan SNMPTN: 'Musuh'nya Anak SMA

Bagi kalian-kalian yang sekarang sudah menjejaki kelas XII (baca: 3 SMA), pasti sudah tidak asing (atau bahkan sering) mendengar cerita-cerita 'horor' tentang UN dan SNMPTN. Mungkin cerita itu terdengar dari teman-teman, kakak-kakak kelas, atau dari guru-guru kalian. Atau bahkan kalian sering mendengar dari media massa yang memberitakan tentang siswa yang mengakhiri hidupnya hanya karena GAGAL UN. Wah, jangan sampai cerita-cerita 'horor' tentang UN dan SNMPTN mensugesti diri kita.


"UN dan SNMPTN kan sama, jadi porsi belajarnya juga sama kan?" Eits, jangan salah. Dari namanya saja sudah berbeda, apalagi bobot soal yang diujikan. UN (Ujian Nasional) dan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) memiliki beberapa perbedaan. Mulai dari tingkat persaingan, hingga ketatnya penilaiannya.

Jika di UN, mungkin semua temanmu, gurumu, kakekmu, nenekmu, orang tuamu pasti berharap bahwa kalian lulus. Karena UN adalah tahap pertama untuk menuju ke tahap selanjutnya. Mengapa? Karena setelah UN, ada banyak sekali event yang akan kalian hadapi, salah satunya adalah SNMPTN. Jika di UN tadi semua orang ingin kalian lulus, berbeda halnya dengan SNMPTN. Mungkin saja jurusan kuliah yang kalian ambil itu sama dengan jurusan kuliah yang diambil oleh temanmu, sudah pasti temanmu itu berharap supaya kalian itu tidak lulus.

UN itu bersifat ujian, dengan kata lain UN ini menguji hasil belajar kita selama tiga tahun di sekolah. Karena sifatnya menguji, berarti semua siswa memiliki kesempatan yang besar untuk lulus kan. Berbeda halnya dengan SNMPTN. Karena SNMPTN itu bersifat seleksi, berarti PASTI akan ada siswa yang tidak lolos seleksi. Jika peserta SNMPTN itu ada 3000 peserta, sedangkan kursi perkuliahan yang dibutuhkan sekitar 100 kursi, maka akan diseleksi dari 3000 peserta dan akan diambil sekitar 100 persert terbaik.

Dari bobot soalnya pun juga berbeda. Untuk UN, yang membuat soalnya adalah dari perkumpulan guru se-Indonesia yang di bawah naungan DIKNAS. Sedangkan untuk SNMPTN, yang membuat soalnya adalah para rektor dan guru-guru besar dari kampus-kampus yang besar. Sudah pasti tingkat kesulitan soal juga berbeda.

Nah, karena UN dan SNMPTN itu berbeda, maka strategi belajar kita juga harus berbeda untuk menghadapi keduanya. Keep spirit, guys. Berusahalah dan berdoalah selalu. Jika kalian merasa down, ingatlah motivasi-motivasi kalian.
Selengkapnya...

Jihad

Jihad berasal dari kata kerja 'jahada' yang bererti gigih berusaha dengan sepenuh jiwa raga sehingga mencapai matlamat jaya di jalan Allah (fi sabilillah).



Dan dapat disimpulkan bahwa jihad diartikan sebagai "menggunakan atau mengeluarkan tenaga, daya, usaha, atau kekuatan untuk melawan suatu objek yang tercela yang boleh mengancam ketenteraman hidup damai kaum Muslimin dalam rangka menegakkan agama Allah SWT dengan jalan yang benar".

Telah tercantum dalam Al-Qur'an
وَجَاهِدُوا ِ فى اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ
"Berjihad di (jalan) Allah dengan jihad sebenar-benarnya" (Surat Al-Hajj: 78)

Syarat mujtahid (orang yang berjihad):
1. Dengan cara yang benar (sesuai syariat agama).
2. Memiliki tujuan yang jelas.
3. Atas nama Allah SWT.

Macam-macam jihad:

  • JIHADUL HARBI --> Jihad perang
    Pengertian jihad dengan perang sebenarnya hanyalah satu bagian dari jihad di jalan Allah. Hal yang demikian memang diperlukan bilamana keadaan menghendaki, umpamanya manakala iman terancam atau agama menghadapi rongrongan.
  • JIHADUL NAFSI --> Jihad nafsu
    Jihad di dalam diri pribadi kita sendiri. Banyak manusia yang tidak dapat mengontrol nafsunya sendiri yang mengakibatkan mereka terperosok dalam kehidupan yang penuh dengan kehinaan.
  • JIHADUL USRAH --> Jihad di kalangan keluarga
    Jihad ini agar tegak dalam keluarga, yang tentunya dimulai dari rumah tangga. Dalam situasi dunia seperti saat ini, kendala yang dihadapi memang amat terasa. Namun kita harus berusaha dan berjihad, dan inilah jihad dalam keluarga.
  • JIHADUL MUJTAMA' --> Jihad di masyarakat
    Jihad di masyarakat ialah apa yang disebut dengan ‘amar ma’ruf nahi mungkar’. Kewajiban ini, bukan hanya sekadar kewajiban para ulama dan juru dakwah di atas podium atau mimbar. Tidak! Kewajiban ini ditujukan kepada seluruh anggota masyarakat dan umat.
Selengkapnya...