Percayakah kalian jika IQ itu bukanlah segalanya? Sebagian orang pasti menjawab 'percaya', karena sebagian orang itu pasti merasa memiliki IQ yang tidak begitu tinggi (LOL). Hahaha, itu hanya candaan. Tetapi memang benar bahwa IQ atau Inteligent Quotient ini memang bukanlah segalanya. Mau bukti?
Pernahkah pembaca mengenal Bill Gates? Ia telah bisa membuat program komputer dalam usia tiga belas tahun. Program komputer telah membuatnya terobsesi, sehingga ia merelakan kuliahnya di universitas bergengsi di Amerika. Kini sekitar 70-80 persen program komputer dunia berasal dari kantornya Bill Gates.
Atau Steve Jobs, anak yang nakal pada waktu muda dan gemar elektronika? Ia meninggalkan kuliahnya dan berhasil dalam tiga industri yang berbeda yaitu musik, komputer dan film animasi.
Atau bahkan Sergey Brin dan Larry Page yang juga merelakan program doktornya karena obsesinya untuk mengkomersialkan hasil riset mesin pencarinya.
Sebagian contoh di atas adalah beberapa orang sukses yang merelakan untuk tidak membuat IQ mereka berkembang dengan cara kuliah atau belajar, tetapi ia lebih memilih untuk menentukan sendiri nasibnya dan tidak bergantung 100% terhadap IQ mereka.
Orang-orang yang memiliki motivasi, umumnya akan memiliki prestasi yang baik. Sebaliknya, rendahnya motivasi akan membuat prestasi menurun. Sebab, motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan adanya dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi akan mendorong siapa saja berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan. Dengan motivasi, kita akan berusaha dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa.
Motivasi akan mendorong siapa saja berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan. Dengan motivasi, kita akan berusaha dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan setelah bunyi "tuuuuut"